Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Rabu, 09 Mei 2012

Alat Laboratorium

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Laboratorium adalah tempat untuk melakukan observasi dan penelitian. Untuk melakukan observasi atau penelitian tersebut tentu dibutuhkan alat - alat khusus. Dalam laboratorium kimia terdapat berbagai macam bahan dan alat praktikum yang berbahaya dan merugikan kehidupan manusia apbila digunakan dengan tidak hati-hati. Selain bahan kimia, penggunaan peralatan juga penting dalam melakukan praktek di laboratorium kimia. Kesalahan penggunaan alat dan bahan merupakan salah satu penyebab terjadinya hal-hal yang kurang mnguntungka atau berbahaya bagi dirinya maupun orang lain (Lahay, 2004).
Banyak hal yang terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan peralatan maupun bahan sehingga dapat menimbulkan kebakaran, menyebarkan gas beracun atau juga masuknya zat kimia ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Akan tetapi banyak praktikan yang kadang-kadang masih belum menyadari akan bahaya zat kimia itu dan tidak mengindahkan pesan-pesan dari para pembimbingnya (Ali, 2005).
Selain mengenal nama alat-alat tersebut kita juga harus mengenal fungsi alat-alat tersebut. Kebanyakan para praktikan belum mengetahui benar apa fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium, walaupun mereka telah mengenal bentuk dan nama-nama alat tersebut. Dalam penggunaan alat dan dalam membaca skala, jika terjadi kesalahan maka akan mempengaruhi keberhasilan yang akan kita dalam praktikum kita. Selain itu juga dapat berrpengaruh terhadap keselamatan praktikan (Ginting, 2010).
Dalam melakukan praktikum di laboratorium, banyak faktor yang harus di perhatikan oleh praktikan di dalam penggunaan alat-alat di laboratorium. Salah satunya adalah tingkat sanitasi peralatan di dalam laboratorium. Kebersihan alat adalah hal yang sangat penting yang harus di perhatikan oleh praktikan karena kebersihan alat yang tidak bersih dapat menyebabkan hasil yang di peroleh dalam praktikum tidak akurat dan juga dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum (Ginting, 2010).
Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan peralatan yang cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian mengenai sifat bahan peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih, yaitu dicuci dengan larutan deterjen yang cukup hangat. Bila memungkinkan perlu dibilas dengan basa atau asam, lalu dibilas sekali lagi dengan air bersih. Sebelum digunakan, peralatan gelas tersebut dibilas sekali lagi dengan larutan yang akan digunakan yang akan di simpan dalam peralatan tersebut. Peralatan gelas seperti pipet, labu takar dan lain- lain, sangat teliti dan merupakan produksi kerajian dan teknologi yang berkualitas tinggi. Namun demikian ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa, penggunaan alat dan prosedur tidak dikakukan dengan cermat dan tepat (Hala, 2009).
Bukan hanya itu saja, di dalam laboratorium banyak terdapat bahan-bahan beracun berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan ataupun keracunan pada praktikan. Setiap bahan-bahan beracun itu memiliki ukuran tingkat bahaya bagi tubuh manusia terutama bahan beracun yang memberikan efek kronis yaitu NAB (Nilai Ambang Batas) atau TLV (Threshold Limit Value) (Junaidi, 2010).
Ada beberapa faktor yang harus di perhatikan oleh para praktikan di dalam penggunaan alat-alat di laboratorium. Antara lain adalaha kebersihan, tak dapat di pungkiri bahwa kebersihan alat adalah hal penting yang harus di perhatikan karena kebersihan alat tersebut dapat mempermudah kita dalam melakukan praktikum tanpa harus mencucinya terlebih dahulu.

2.1 Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang ada di dalam laboratorium.
2.      Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat di laboratorium.
3.      Untuk mengetahui bagian-bagian dari alat-alat laboratorium.
4.      Untuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat laboratorium secara benar.
5.      Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat – alat laboratorium.


BAB 2. BAHAN DAN METODE

2.1  Alat dan Bahan
1.1.1   Alat
1. Pensil
2. Bolpoin
3. Penghapus
4. Penggaris
5. Kertas
1.1.2   Bahan
1. Foto alat-alat laboratorium
2. Alat – alat laboratorium sebenarnya.

2.2  Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat-alat untuk menggambar alat-alat laboratorium.
2.      Menggambar alat-alat laboratorium beserta keterangannya.
3.      Menyebutkan fungsi alat-alat laboratorium yang telah digambar.
4.      Mengumpulkan gambar untuk di ACC oleh asisten.













BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
NO
GAMBAR
KETERANGAN
1.
Laminer

Fungsi :
Sebagai ruangan untuk pengerjaan secara aseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruanganberdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.
Tombol:
Bagian A
1.      Pengatur tekanan
2.      Pengatur TL
3.      Pengatur UV
4.      Power Blower
Bagian B
5.      Skala Power
2.
Shaker Orbital


Fungsi :
Untuk menumbuhkan bakteri atau organisme lainnya
Bahan :
Metal, Stainless steel
Tombol :
Tombol urut dari kiri
-pengatur on/off
-pengatur temperatur
-Set
-Press to set
-Load
-Fault
-Safety thermostat
3.
Elektroforesis

Fungsi :
Untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel baik DNA, RNA dan protein.  Selain itu, elektroforesis juga digunakan untuk fraksionasi yang dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen dari campurannya, mempelajari fitogenetika, kekerabatan dan mempelajari penyakit yang diturunkan
Tombol:
-Pengatur on/off
4.
Fracination colector

Fungsi :
Untuk memisahkan molekul

Tombol :
-Pengatur on/off
5.
Timbangan

Fungsi :
Untuk menimbang sampel atau bahan secara teliti denga tingkat ketelitian 4 digit (0,1mg).
Bahan :
Metal dan kaca.

Tombol:
-Pengatur on/off

6.
pH meter

Fungsi:
Digunakan untuk mengukur tingkat kemasaman, pH yang dapat diukur hanya berupa larutan, yang ada di dalam tabung reaksi.
Tombol:
-Pengatur on/off
7.
Magnetic Stirrer with heater
Fungsi :
Untuk memanaskan sekaligus sebagai media agar. Listrik 220 Volt. Panas dan pengaturan kecepatan pengadukan dapat diatur.
Bahan :
Metal atau logam.
Tombol:
-Pengatur on/off

8.
Blender
Fungsi :
Untuk mengekstrak suatu jaringan dan biasanya ditambah nitrogen cair untuk mengekstrak bahan lunak.

Tombol:
-Pengatur on/off
9.
Seal

Fungsi:
untuk mencegah terjadinya kebocoran fluida yang mengalir padanya.

Tombol:
-Pengatur on/off




10.




Vortex




Fungsi :
Untuk melarutkan suspensi pada tabung atau mengaduk larutan dalam tabung reaksi sehingga benar-benar homogen.

Bahan : Metal

Tombol:
-Pengatur on/off

11.
Evaporator
Fungsi :
Untuk mengkonsentrasikan suatu bahan dengan dievaporasikan dengan menambah nitrogen sebagai pereduksi agar tidak terjadi oksidasi
Tombol:
-Pengatur on/off
12.
Sentrifuge
Fungsi :
Untuk memisahkan suatu bahan yang kecil dengan kecepatan 15.000 rpm, jenis 1.500 µ
Tombol n ket:
-Dari atas yaitu tutupnya
-Tempat bahan
-Dari kiri : indikator, lampu indikator, dan tombol on/off




13




Shaker vertical





Fungsi :
Untuk penggojok

Tombol:
-Pengatur on/off
14.
Oven (pemanas)
Fungsi :
Untuk mensterilkan alat-alat seperti gelas dalam batas-batas tertentu, dapat juga untuk mensterilkan bahan-bahan seperti kapas, kertas, dan kain. Pada umumnya suhu yang digunakan 170 oC -180oC selama paling sedikit 2 jam. Lamanya sterilisasi bergantung pada jumlah dan ketahanan alat atau bahan yang disterilkan terhadap panas.
Tombol:
-Pengatur on/off

15.
Oven dilengkapi blower
Fungsi :
Untuk mensterilkan alat-alat seperti gelas dalam batas-batas terteentu, dapat juga untuk mensterilkan bahan-bahan seperti kapas, kertas. Pada umumnya suhu yang digunakan 170 oC -180oC selama paling sedikit 2 jam. Lamanya sterilisasi bergantung pada jumlah dan ketahanan alat atau bahan yang disterilkan terhadap panas. Sedangkan blower ini digunakan untuk sirkulasi udara.
Tombol:
-Pengatur on/off
16.
Growth Chamber

Fungsi :
Untuk menumbuhkan tanaman tanpa perlu keluar lapang.

Tombol:
A: Pengatur suhu(temperatur)
B: Pengatur  cahaya (lampu)
17.
Micropipet

Fungsi:
Untuk mengambil cairan yang ukurannya sangat kecil (dalam ukuran mikro)

Tombol :
-Kalau ditekan setengah, untuk mengambil cairan.
-Kalau ditekan ful, nutk mengeluarkan cairan.
18
Elektroforesis DNA

Fungsi :
Untuk mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik.  Prinsip kerja dari elektroforesis berdasarkan pergerakan partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang bergerak menuju kutub positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anode).
Tombol:
-Pengatur on/off
19.
PCR (Polymerase chain reaction)
Fungsi :
Untuk membentuk cetakan DNA secara berulang kali dengan menggunakan prosedur dan waktu yang tertentu. PCR menggunakan teknik amplifikasi (perbanyakan) secara spesifik pada suatu segmen DNA secara in vitro dengan menggunakan DNA polimerase, cetakan (template), DNA genom, dan primer oligonukleotida yang akan menempel pada segmen yang akan diamplifikasi. Proses PCR terdiri dari 3 tahapan, yaitu: Denaturasi, Annealing, Polimerisasi.
Tombol:
-Pengatur on/off
20.
Spektrofotometer
Fungsi:
Untuk menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometernya adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Tombol:
-Pengatur on/off


3.2 PEMBAHASAN
Adapun pembahasan yang  didapat dari praktikum pengenalan alat yaitu praktikum ini memiliki tujuan agar kita sebagai praktikan dapat mengenal dan mengetahui tentang cara kerja, fungsi dan perawatan alat tersebut agar alat- alat yang kita gunakan dapat bertahan lama. Alat-alat yang digunakan laboratorium biasanya memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.
Apabila kita telah mengetahui cara kerja sekaligus fungsi alat-alat laboratorium dapat mempermudah kita dalam melaksanakan praktikum setelah kita mengetahuinya satu per satu. Alat-alat laboratorium dibagi menjadi beberapa jenis yaitu alat-alat yang terbuat dari kaca atau gelas. Alat-alat yang terbuat dari gelas atau kaca ini bersifat mudah pecah. Oleh karena itulah kita harus mengetahui cara menjaga alat tersebut.
Setelah kita mengenal dan mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat dapat menghindari kita dari kesalahan penggunaan alat tersebut. Karena apabila kita tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, kita dapat melakukan kesalahan yang nantinya dapat berbahaya bagi kita maupun praktikan yang lainnya. Kesalahan yang sekecil apapun dapat merubah hasil dari praktikum kita.
Beberapa contoh alat yang digunakan dalam laboratorium yaitu gelas ukur digunakan untuk mengambil zat cair dengan ketepatan kira-kira. Labu ukur digunakan sebagai tempat pengencer larutan. Ball pipet memiliki fungsi untuk mengambil larutan dan mengeluarkan larutan. Ball pipet memiliki 3 bagian dimana bagian yang bertanda E untuk mengempeskan ball pipet, bagian A untuk mengeluarkan larutan dan bagian S memiliki fungsi untuk mengambil larutan.
Adapun alat untuk mengambil larutan yaitu pipet. Pipet ini memiliki bebetapa jenis yaitu pipet tetes untuk mengambil larutan dengan ketepan yang lebih baik daripada labu ukur, pipet volume dengan volume 10 ml untuk mengambil larutan yang terbatas dan pipet ukur digunakan untuk mengambil larutan dengan ketepatan yang lebih baik.
Terdapat pipet yang lebih kecil ukurannya yaitu mikropipet untuk mengambil larutan dengan jumlah sangat sedikit yaitu dengan satuan mikrometer.
Spatula ada yang terbuat dari kaca dan besi. Spatula besi terbuat dari besi dengan memiliki 2 sisi yang satu berbentuk sendok yang nantinya digunakan untuk mengaduk larutan dan yang lain berbentuk seperti sekop yang berguna untuk mengambil sampel dan memindahkan zat padat. Spatula kaca memiliki 1 sisi yang berbentuk sendok berfungsi untuk mengaduk larutan dan terbuat dari kaca.
Corong pemisah digunakan untuk memisahkan larutan gumnna mendapatkan hasil yang di peroleh dalam praktikum, tabung reaksi untuk mereaksikan suatu zat dalam jumlah yang kecil, neraca analitik berfungsi untuk menimbang sejumlah zat, rak tabung reaksi digunakan untuk meletakkan tabung reaksi, kondensor di gunakan untuk penetrasi lemak, mortal digunakan untuk menghancurkan zat atau bahan untuk di haluskan.
Laminer berfungsi Sebagai ruangan untuk pengerjaan secara aseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruanganberdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan. Shaker Orbital untuk menumbuhkan bakteri atau organisme lainnya. Elektroforesis berfungsi untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel baik DNA, RNA dan protein.  Selain itu, elektroforesis juga digunakan untuk fraksionasi yang dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen dari campurannya, mempelajari fitogenetika, kekerabatan dan mempelajari penyakit yang diturunkan. Fracination Colector untuk memisahkan molekul.
Timbangan untuk menimbang sampel atau bahan secara teliti denga tingkat ketelitian 4 digit (0,1mg). pH meter digunakan untuk mengukur tingkat kemasaman, pH yang dapat diukur hanya berupa larutan, yang ada di dalam tabung reaksi.Magnetic Stirrer with heater untuk memanaskan sekaligus sebagai media agar. Listrik 220 Volt. Panas dan pengaturan kecepatan pengadukan dapat diatur. Blender untuk mengekstrak suatu jaringan dan biasanya ditambah nitrogen cair untuk mengekstrak bahan lunak serta alat-alat yang telah diuraikan diatas.
Alat-alat di atas merupakan alat yang biasa digunakan praktikan di dalam Laboratorium untuk mengerjakan pekerjaannya atau penelitiannya. Dengan peralatan yang ada di dalam laboratorium tersebut maka pekerjaan praktikan akan semakin terbantu dan melancarkan semua pekerjaannya.






           
BAB 4. PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan pengenalan alat ini didapat adalah sebagai berikut :
1.  Praktikan dapat mengenal macam – macam alat dan bahan yang di gunakan dalam laboratorium biokimia.
2.  Dapat mengetahui fungsi dan cara kerja alat –alat yang di gunakan di dalam laboratorium biokimia.
3. Dapat mengetahui beberapa bahan dan alat yang berbahaya di laboratorium.
4.  Kesalahan dalam penggunaan alat akan mempengaruhi hasil yang di peroleh.
5. Sebelum praktikum alat – alat yang digunakan sebaaiknya dalam keadaan steril.

4.2    Saran
Selain mengetahui jenis-jenis alat yang ada di dalam laboratorium maka adapun saran yang dapat kami berikan yaitu kita juga harus mengetahui bagaimana cara merawat alat-alat tersebut agar tidak mudah terjadinya kerusakan atau pecah.












DAFTAR PUSTAKA


Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid I : Badan enerbit Universitas Negeri Makassar. Makasar.

Ginting, Tjurmi.  2010. Pengenalan Alat (Online) http:// all4chemistry.blogspot.com /2010/02/ pengenalan-alat-laboratorium.html. Di akses pada tanggal 17 April 2012.

Hala, Yusminah, Oslan Jumadi. 2009. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Junaidi, Wawan. 2010. Definisi Sterilisasi.http://w aw an- junaidi.blogs pot.com /2009/ 07/definisi-sterilisasi.html . Diakses pada tanggal 17 April 2012.

Lahay, Tutje. 2004. Teknik Laboratorium. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.




3 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasih gan, sangat membantu.

http://timbanganindonesia.blogspot.co.id/ mengatakan...

thanks gan.. artikelnya bermanfaat.. disini juga ada http://alatlaboratori.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Anda bingung cari alat-alat laboraturium, alat peraga pendidikan, alat peternakan, alat pertanian dan perkebunan? Kami punya solusinya. Kunjungi website kami http://pdaagar.com/ disini banyak alat-alat yang anda butuhkan dan harganya sangat terjangkau tidak menguras banyak kantong anda, tunggu apalagi segera kunjungi website kami.

Posting Komentar