Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Rabu, 09 Mei 2012

Agroechology 4


Dampak Cekaman Salinitas terhadap Produksi dan Produktivitas Tanaman.

Disusun oleh:
Agus Setiawan                        (111510501071)

PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian diutamakan untuk meningkatkan produksi pertanian terutama bahan pangan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. Dalam usaha memperluas areal pertanian di Indonesia terdapat beberapa jenis lahan yang akan dimanfaatkan salah satunya adalah lahan pasang surut, namun permasalahannya adalah lahan ini tergolong dalam kondisi tanah salin. Hal ini dapat menurunkan produktivitas suatu pertanaman.
Salinitas adalah kadar garam terlarut dalam air. Satuan salinitas adalah per mil (‰), yaitu jumlah berat total (gr) material padat seperti NaCl yang terkandung dalam 1000 gram air laut. Suatu tanah disebut tanah alkali atau tanah salin jika kapasitas tukar kation (KTK) atau muatan negative koloid-koloidnya dijenuhi oleh > 15% Na, yang mencerminkan unsure ini merupakan komponen dominan dari garam-garam larut yang ada. Pada tanah-tanah ini,  mineral sumber utamanya adalah halit (NaCl).
 

Tabel 01.              Pengaruh Salinitas terhadap Tanaman, Sumber :(Rosmarkam dan Yuwono, 2002)
Menurut cerda, Caro dan Frenandes dalam Jumin (2002), salinitas tanah menghambat seluruh parameter pertumbuhan tanaman. Hasil analisis jaringan tanaman menunjukkan bahwa salinitas tanah mengakibatkan meningkatnya unsur natrium dan kalsium pada daun, batang dan akar serta menyebabkan kandungan fosfor menurun pada daun, batang dan akar. Hal ini disebabkan oleh jumlah Na yang tinggi pada komplek jerapan akan mengganggu serapan fosfat oleh tanaman. Garam Na mempengaruhi aktivitas enzim karena kadar garam yang tinggi menghambat sintesis protein, mempengaruhi struktur dan fungsi kloroplas, mitokondria dan membran sel. Salinitas yang tinggi mengurangi osmotik seluruh sel, sehingga mengganggu transpor asimilat dalam phloem.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas pengaruh cekaman salinitas terhadap produksi dan produktivitas tanaman.

CONTOH
Tabel 02. Bobot biji kering tanaman jagung kultivar Arjuna pada tingkat salinitas tanah yang berbeda.
           
Pada grafik disamping menunjukkan salinitas mempengaruhi produktivitas dari tanaman jagung. Ini dibuktikan dengan menurunnya bobot biji kering tanaman jagung pada kondisi tanah yang semakin salin.
Sumber : (Mapegau, 2006)

PEMBAHASAN
            Pada data diatas menunjukkan produktivitas tanaman jagung yang ditanam pada tanah salin semakin menurun. Hal tersebut dibuktikan dari analisis grafik yang menunjukkan angka produktivitas bobot biji kering tanaman jagung yang menurun. Hasil tanaman jagung ditentukan oleh hasil fotosintesis yang terjadi setelah pembungaan pada daun, kelobot, dan batang. Ini menunjukkan bahwa hasil biji tanaman jagung bergantung pada fotosintat yang tersedia selama fase pengisisan biji. Dalam hal ini tongkol, kelobot, daun, dan batang yang berfungsi sebagai organ penyimpanan sementara bagi fotosintat memainkan peran penting bagi tercapainya hasil yang tinggi. Apabila transpor fotosintat dari salah satu organ tersebut terhambat selama fase pengisian biji, maka hal tersebut dapat mengurangi persentase bahan yang tersimpan dalam biji, sehingga bobot biji kering tanaman jagung yang ditanam pada tingkat salinitas 4,5 mmhos. Cm-1 disebabkan oleh terhambatnya transpor fotosintat dari organ-organ penyimpanan tersebut ke dalam fase pengisian biji.
            Dari sini jelas bahwa salinitas sering menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan dan hasil tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman karena kadar garam yang tinggi, ini disebabkan oleh dua hal : pertama yaitu menurunnya potensial air   media tumbuh yang menyebabkan penyerapan air oleh akar tanaman sangat terbatas; kedua, akumulasi ion-ion tertentu menyebabkan keracunan pada tanaman, misalnya peningkatan kadar Fe, Al dan Mg. Tetapi yang lebih sering terjadi adalah kesukaran dalam menyerap air. Kurangnya suplai air mempengaruhi proses fotosintesis, metabolisme karbohidrat, dan pergerakan fotosistat dalam tanaman. Perubahan-perubahan tersebut dapat berakibat bagi rendahnya hasil produksi tanaman.
            Dari hasil analisis data, pada tanaman jagung selama fase pengisian biji, biji berfungsi sebagai penyimpan akhir fotosintat, dalam hal ini tongkol, kelobot, batang dan daun sebagai organ penyimpan sementara hasil fotosintat dan sangat menentukan bagi tercapainya hasil yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa organ-organ tersebut memungkinkan bagi akumulasi bahan kering yang tinggi ke dalam biji selama fase pengisian biji.
KESIMPULAN
            Dari hasil tersebut, kami dapat menarik kesimpulan bahwa cekaman salinitas yang tinggi dapat mengakibatkan proses fotosintesis, metabolisme karbohidrat, dan pergerakan fotosistat dalam tanaman terganggu. Hal ini mengakibatkan produktivitas suatu tanaman menurun. Pencegahan agar produksi tanaman tidak menurun dengan menanam tanaman yang toleran terhadap tanah salin atau mengolah tanahnya.

DAFTAR PUSTAKA
Jumin,Hasan B. 2002. Agroekologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.
Mapegau. 2006. “Pengaruh Salinitas Tanah terhadap Hasil dan Distribusi B ahan Kering pada Tanaman Jagung Kultivar Arjuna Selama Fase Pengisian Biji”. J. Agrivigor 6 (1):9-17.

0 komentar:

Posting Komentar