Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Senin, 26 Maret 2012

Agroekologi 2


Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari pada Pembibitan Kopi

Disusun oleh
Agus Setiawan


Pendahuluan
Salah satu unsur  di alam yang dibutuhkan tanaman pada masa pertumbuhan adalah cahaya matahari. Cahaya matahari memegang peranan penting untuk fotosintesis, respirasi, dan transpirasi pada tanaman.
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan usaha pengaturan intensitas cahaya yang tepat. Salah satu usaha yang dimaksud adalah pemberian naungan. Naungan akan mempengaruhi jumlah intensitas cahaya matahari yang mengenai tanaman. Menurut Pendleton, Peters, dan Peek (1966), setiap jenis tanaman membutuhkan intensitas cahaya tertentu untuk memperoleh fotosintesis yang maksimal.
Tanaman kopi membutuhkan naungan untuk mengurangi pengaruh buruk sinar matahari pada fase pembibitan. Perlakuan ini akan berdampak positif bagi tanaman.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada umum tentang pengaruh intensitas cahaya matahari pada pembibitan kopi.
Contoh
Intensitas  cahaya yang dibutuhan tanaman Kopi saat berkecambah. Pada fase bibit tanaman kopi tidak tahan IC penuh,butuh 30 – 40 %  intesitas cahaya saja.

Pembahasan
Sumber : Sakiroh. 2012. Intensitas Cahaya pada Pembibitan Kopi.

Kebutuhan intensitas cahaya berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman, dikenal dengan tiga tipe tanaman yaitu C3, C4, dan CAM. Tanaman kopi merupakan tipe tanaman C3 yang memiliki intensitas cahaya rendah yang dibatasi oleh tingginya fotorespirasi. Untuk mengatasi tingginya intensitas cahaya matahari, pemberian naungan dilakukan pada budidaya tanaman kopi.
Pada fase pembibitan,bibit kopi sangat membutuhkan hasil fotosintesis maksimal yang digunakan untuk pertumbuhan optimum dan baik. Hasil fotosintesis digunakan tanaman pada seluruh fase vegetatif pada pembentukan daun, penambahan tinggi batang, penambahan panjang akar dll.
Dari data yang terdapat pada tabel,terlihat bahwa pada bibit tanaman kopi yang ternaungi 25% memiliki tinggi bibit 85,81 cm,dengan bobot kering tajuk 62,1 gram dan bobot kering akar 30,6 gram. Ketika bibit tanaman kopi diberi naungan 50% bibit lebih tinggi menjadi 94,82 cm dengan peningkatakan bobot kering tajuk dan penurunan bobot kering akar. Dalam perlakuan yang berbeda,jika bibit di naungi dengan intensitas 75% tinggi tanaman malah lebih rendah. Jadi dapat diketahui kopi memiliki titik intensitas yang optimal bagi pertumbuhannya.
Tanaman muda memerlukan intesitas cahaya yang rendah. Intensitas cahaya yang terlalu rendah akan menurunkan proses fotosintesis sehingga bibit akan memiliki perakaran yang tidak berkembang.

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa cahaya sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman kopi, cahaya matahari merupakan komponen utama untuk proses fotosintesis yang diserap melalui daun kopi ditangkap oleh kloroplas diproses dalam mesophyll. Hasil fotosintesis digunakan tanaman pada fase hidupnya pada pembentukan daun, penambahan tinggi batang, penambahan panjang akar,pembungaan dll.
Daftar Pustaka
Sakiroh. 2012. Intensitas Cahaya pada Pembibitan Kopi.
Wachjar Ade, Yadi Setiadi, dan Lies Wahyuni. 2002. Pengaruh Pupuk Organik
dan Intensitas Penaungan terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta. Jurnal Agronomi. 30 (1). Bogor. Halaman 1-6

0 komentar:

Posting Komentar