Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Senin, 26 Maret 2012

Agroekologi 1


Interaksi Mutualisme Antara Tanaman Kakao dengan Semut Hitam

Disusun oleh :
Agus Setiawan


Pendahuluan
Komunitas akan saling berinteraksi satu sama lain dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Yang akan dibahas kali ini yaitu interaksi mutualisme. Interaksi mutualisme adalah suatu bentuk hubungan timbal balik antarmakhluk hidup yang saling menguntungkan. Pola atau bentuk interaksi antarmakluk hidup dalam satu ekosistem dapat berupa kompetensi, predasi, maupun simbiosis. Kompetensi berarti persaingan. Dalam hal ini, terjadi persaingan antarmakluk hidup dalam suatu ekosistem karena adanya kebutuhan hidup yang sama.
Akhir-akhir ini banyak digalakkan pengendalian hayati dengan menggunakan musuh alami untuk hama penggerek buah kakao. Penggunaan semut hitam diduga dapat berdampak positif bagi produktivitas buah kakao itu sendiri.
            Makalah ini bertujuan untuk menyamakan persepsi semua orang bahwa semut hitam membantu petani kakao untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah kakao.

Contoh
http://lh6.ggpht.com/-22uE_Lb8jTs/TqPRYhFo59I/AAAAAAAAAHs/KyzdqfHLmQQ/clip_image018%25255B3%25255D.jpg
Simbiosis mutualisme antara semut hitam (Dolicoderus thoracicus) dengan buah kakao (Theobroma cacao. L) .Semut hitam yang dikenal termaksud dalam famili Formicidae dan ordo Hymenoptera, jenis semut ini berukuran 4-5 mm.




Pembahasan
Semut hitam yang memiliki nama ilmiah Dolichoderus thoracius S. ini Banyak ditemui hidup diperkebunan,malahan sudah mulai dikembangankan oleh manusia diperkebunan kakao. Semut ini dapat bersimbiosis dengan pohon kakao. Simbiosis yang terbentuk bersifat mutualisme karena kedua belah pihak yang sedang berhubungan sama-sama mendapatkan manfaat. Semut hitam mendapatkan makanan dengan memangsa hama yang menyerang buah kakao yaitu Helopeltis antonii dan dapat sekaligus membuat sarang di pohon kakao. Sebaliknya pohon kakao buahnya dapat terlindungin dari ganguan-ganguan patogen sehingga produksi kakao dapat meningkat.
            Menurut Nanoprianto(1978) semut hitam jenis D. thoracius S mempunyai kemampuan untuk mengusir H. antonii dari tanaman kakao.berdasarkan penelitian di kediri pada tahun 1938 menunjukan bahwa produksi pohon kakao yang buahnya dikrumuni semut hitam lebih banyak dibandingkan tampa semut selain itu buah kakao yang dikrumuni semut lebih terhindar dari H. antonii.
Screenshot (18h 03m 15s).jpg           
Pada agroekosistem kebun kakao, pohon kakao (Theobroma kakao) berperan sebagai produsen karena merupakan  organisme autotrof utama yang diusahakan.

Kedudukan hervivora ditempati oleh jenis hama seperti pengerek buah kakao (H. antonii), ulat daun (menggerogoti daun) dan hama-hama kakao lainya.  Kedudukan konsumen tingkat II diduduki oleh semut hitam (pemangsa H. antonii dan hama-hama lainya) dan burung (pemakan ulat).Kedudukan konsumen III ditempati oleh laba-laba (memakan semut hitam) dan elang(pemakan burung). Pada akhirnya mahluk hidup itu mati dan terurai oleh dekomposer dan dipecah menjadi unsur unsur organik yang lebih bisa diserap dan digunakan tanaman. Hal tersebut terus berlangsung selama agroekosistemnya tetap seperti itu. Namun ketika ada satu komponen yang hilang maka keseimbangan akan terganggu.

Kesimpulan
Salah satu interaksi mutualisme di atas permukaan tanah yaitu interaksi antara semut hitam (Dolichoderus thoracicus) dengan tanaman kakao (Theobroma cacao. L). Buah kakao berperan sebagai penyedia makanan bagi semut hitam yaitu adanya kutu putih sebagai sumber makanan bagi semut hitam yang terdapat pada buah kakao, sedangkan bagi tanaman kakao sendiri, semut hitam terbukti efektif dalam mencegah timbulnya hama H. antonii yang dapat menurunkan produktivitas buah kakao. Dengan demikian antara tanaman kakao dengan semut hitam terjadi interaksi yang saling menguntungkan atau interaksi mutualisme.


Daftar Pustaka
Rahmat, Warsi. 2003. Status Helopeltis antonii Sebagai Hama Pada Beberapa
Tanaman Perkebunan dan Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian.22
(2). Bogor. Halaman 1-7.  

Umrah. 2009. Potensi Semut Dolichoderus Thoracicus Smith Sebagai
Penyebar Agen Pengendali Hayati (Trichoderma Sp.) Terseleksi Untuk Menekan Perkembangan Phytophthora Palmivora E. J. Butler Patogen Pada Buah Kakao. Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar