Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari pada
Pembibitan Kopi
Disusun
oleh
Agus
Setiawan
Pendahuluan
Salah satu unsur di alam yang dibutuhkan tanaman pada masa pertumbuhan
adalah cahaya matahari. Cahaya matahari memegang peranan penting untuk
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi pada tanaman.
Untuk mendapatkan pertumbuhan
tanaman yang baik diperlukan usaha pengaturan intensitas cahaya yang tepat.
Salah satu usaha yang dimaksud adalah pemberian naungan. Naungan akan mempengaruhi jumlah intensitas cahaya matahari yang
mengenai tanaman. Menurut Pendleton, Peters, dan Peek (1966), setiap jenis
tanaman membutuhkan intensitas cahaya tertentu untuk memperoleh fotosintesis
yang maksimal.
Tanaman kopi membutuhkan naungan
untuk mengurangi pengaruh buruk sinar matahari pada fase pembibitan. Perlakuan
ini akan berdampak positif bagi tanaman.
Makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi kepada umum tentang pengaruh intensitas cahaya matahari
pada pembibitan kopi.
Contoh
Intensitas cahaya yang dibutuhan tanaman Kopi saat
berkecambah. Pada fase bibit tanaman kopi tidak tahan IC penuh,butuh 30 – 40
% intesitas cahaya saja.
Gambar 01. Kecambah Benih Kopi
dengan pengaturan intensitas cahayanya.(Sumber
: http://balittri.litbang.deptan.go.id/index.php/component/content/article/49-infotekno/100-intensitas-cahaya-pada-pembibitan-kopi
diakses pada 02/03/2012)
Pembahasan
Sumber :
Sakiroh. 2012. Intensitas Cahaya pada
Pembibitan Kopi.
Kebutuhan intensitas cahaya berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman, dikenal dengan tiga tipe tanaman yaitu C3, C4, dan CAM. Tanaman kopi merupakan tipe tanaman C3 yang memiliki intensitas cahaya rendah yang dibatasi oleh tingginya fotorespirasi. Untuk
mengatasi tingginya intensitas cahaya matahari, pemberian naungan dilakukan pada budidaya tanaman kopi.
Pada
fase pembibitan,bibit kopi sangat membutuhkan hasil fotosintesis maksimal yang
digunakan untuk pertumbuhan optimum dan baik. Hasil fotosintesis digunakan
tanaman pada seluruh fase vegetatif pada pembentukan daun, penambahan tinggi
batang, penambahan panjang akar dll.
Dari
data yang terdapat pada tabel,terlihat bahwa pada bibit tanaman kopi yang ternaungi
25% memiliki tinggi bibit 85,81 cm,dengan bobot kering tajuk 62,1 gram dan
bobot kering akar 30,6 gram. Ketika bibit tanaman kopi diberi naungan 50% bibit
lebih tinggi menjadi 94,82 cm dengan peningkatakan bobot kering tajuk dan
penurunan bobot kering akar. Dalam perlakuan yang berbeda,jika bibit di naungi
dengan intensitas 75% tinggi tanaman malah lebih rendah. Jadi dapat diketahui
kopi memiliki titik intensitas yang optimal bagi pertumbuhannya.
Tanaman
muda memerlukan intesitas cahaya yang rendah. Intensitas cahaya yang terlalu
rendah akan menurunkan proses fotosintesis sehingga bibit akan memiliki
perakaran yang tidak berkembang.
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan bahwa cahaya sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman kopi, cahaya
matahari merupakan komponen utama untuk proses fotosintesis yang diserap melalui
daun kopi ditangkap oleh kloroplas diproses dalam mesophyll. Hasil fotosintesis
digunakan tanaman pada fase hidupnya pada pembentukan daun, penambahan tinggi
batang, penambahan panjang akar,pembungaan dll.
Daftar Pustaka
Sakiroh. 2012. Intensitas Cahaya pada Pembibitan Kopi.
Wachjar Ade, Yadi Setiadi, dan Lies Wahyuni. 2002. Pengaruh Pupuk Organik
dan
Intensitas Penaungan terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta. Jurnal
Agronomi. 30 (1). Bogor. Halaman 1-6
0 komentar:
Posting Komentar