Interaksi Mutualisme Antara Tanaman
Kakao dengan Semut Hitam
Disusun
oleh :
Agus Setiawan
Agus Setiawan
Pendahuluan
Komunitas akan saling
berinteraksi satu sama lain dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan.
Yang akan dibahas kali ini yaitu interaksi mutualisme. Interaksi mutualisme
adalah suatu bentuk hubungan timbal balik antarmakhluk hidup yang saling menguntungkan.
Pola atau bentuk interaksi antarmakluk hidup dalam satu ekosistem dapat berupa kompetensi,
predasi, maupun simbiosis. Kompetensi berarti persaingan. Dalam hal ini,
terjadi persaingan antarmakluk hidup dalam suatu ekosistem karena adanya
kebutuhan hidup yang sama.
Akhir-akhir ini banyak digalakkan
pengendalian hayati dengan menggunakan musuh alami untuk hama penggerek buah
kakao. Penggunaan semut hitam diduga dapat berdampak positif bagi produktivitas
buah kakao itu sendiri.
Makalah
ini bertujuan untuk menyamakan persepsi semua orang bahwa semut hitam membantu
petani kakao untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah kakao.
Contoh
Simbiosis
mutualisme antara semut hitam (Dolicoderus
thoracicus) dengan buah kakao (Theobroma
cacao. L) .Semut hitam yang dikenal termaksud dalam famili Formicidae dan ordo Hymenoptera, jenis semut ini berukuran 4-5 mm.
Pembahasan
Semut
hitam yang memiliki nama ilmiah Dolichoderus thoracius S. ini Banyak ditemui hidup
diperkebunan,malahan sudah mulai dikembangankan oleh manusia diperkebunan
kakao. Semut ini dapat bersimbiosis dengan pohon kakao. Simbiosis yang
terbentuk bersifat mutualisme karena kedua belah pihak yang sedang berhubungan
sama-sama mendapatkan manfaat. Semut hitam mendapatkan makanan dengan memangsa
hama yang menyerang buah kakao yaitu Helopeltis
antonii dan dapat sekaligus membuat sarang di pohon kakao. Sebaliknya pohon
kakao buahnya dapat terlindungin dari ganguan-ganguan patogen sehingga produksi
kakao dapat meningkat.
Menurut Nanoprianto(1978) semut
hitam jenis D. thoracius S mempunyai
kemampuan untuk mengusir H. antonii
dari tanaman kakao.berdasarkan penelitian di kediri pada tahun 1938 menunjukan
bahwa produksi pohon kakao yang buahnya dikrumuni semut hitam lebih banyak
dibandingkan tampa semut selain itu buah kakao yang dikrumuni semut lebih
terhindar dari H. antonii.
Pada
agroekosistem kebun kakao, pohon kakao (Theobroma
kakao) berperan sebagai produsen karena merupakan organisme autotrof utama yang diusahakan.
Kedudukan
hervivora ditempati oleh jenis hama seperti pengerek buah kakao (H. antonii), ulat daun (menggerogoti
daun) dan hama-hama kakao lainya.
Kedudukan konsumen tingkat II diduduki oleh semut hitam (pemangsa H. antonii
dan hama-hama lainya) dan burung (pemakan ulat).Kedudukan konsumen III
ditempati oleh laba-laba (memakan semut hitam) dan elang(pemakan burung). Pada
akhirnya mahluk hidup itu mati dan terurai oleh dekomposer dan dipecah menjadi
unsur unsur organik yang lebih bisa diserap dan digunakan tanaman. Hal tersebut
terus berlangsung selama agroekosistemnya tetap seperti itu. Namun ketika ada
satu komponen yang hilang maka keseimbangan akan terganggu.
Kesimpulan
Salah
satu interaksi mutualisme di atas permukaan tanah yaitu interaksi antara semut
hitam (Dolichoderus
thoracicus) dengan tanaman kakao (Theobroma cacao. L). Buah kakao berperan
sebagai penyedia makanan bagi semut hitam yaitu adanya kutu putih sebagai
sumber makanan bagi semut hitam yang terdapat pada buah kakao, sedangkan bagi
tanaman kakao sendiri, semut hitam terbukti efektif dalam mencegah timbulnya
hama H. antonii yang dapat menurunkan
produktivitas buah kakao. Dengan demikian antara tanaman kakao dengan semut
hitam terjadi interaksi yang saling menguntungkan atau interaksi mutualisme.
Daftar Pustaka
Rahmat, Warsi. 2003. Status Helopeltis antonii Sebagai Hama Pada Beberapa
Tanaman Perkebunan dan
Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian.22
(2). Bogor. Halaman 1-7.
Umrah. 2009. Potensi
Semut Dolichoderus Thoracicus Smith Sebagai
Penyebar
Agen Pengendali Hayati (Trichoderma Sp.) Terseleksi Untuk Menekan
Perkembangan Phytophthora Palmivora E. J. Butler Patogen Pada Buah Kakao.
Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar